Bom Cirebon dianggap sebagai bom bunuh diri 

Oleh : Fitri Rahma
Editor : Laretza Della

15 April 2011 

Ledakan Masjid Takwa di Kompleks Polres Cirebon diduga kuat sebagai bom bunuh diri. Kesimpulan ini pernah disampaikan oleh Ery Airlangga, reporter dari Harian Berita Radar Cirebon. Eri mengatakan: “Dari saksi yang saya wawancarai, meski belum ada keterangan resmi dari polisi, diduga kuat ini bom bunuh diri.” Menurut para saksi. Jadi pada saat itu, saat sholat Jumat, dia diduga bunuh diri. Pelaku bom berada di baris kedua dari depan. Bom meledak tiba-tiba dan Kapolsek berada tepat di belakang pelakunya. Kemudian Kapolsek dilarikan dan dirawat di RS Pertamina. Ledakan terdengar sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Oleh karena itu, warga di luar Mapolres bisa mendengar ledakan tersebut. Seorang perempuan di luar masjid juga terkena pecahan kaca dan kacang-kacangan dalam bom dan luka-luka.

Meski pada saat itu polisi belum memberikan keterangan resmi tentang operasi tersebut, namun dilihat dari hasil penyidikan di lapangan dan keterangan banyak saksi, hampir bisa dipastikan kejadian tersebut adalah bom bunuh diri. Di TKP juga ada bukti bahwa ini adalah bom bunuh diri. Pelakunya adalah seorang pemuda berusia sekitar 25 tahun, memakai jaket hitam dengan aksen Madura. Selama itu korban sebagian besar adalah Polsek Cirebon. Dan sekitar 27 orang dilarikan ke rumah sakit pelabuhan tersebut. Sebelum berita ini diturunkan. Tak lain juag tim Gegana masih terus menyisir lokasi ledakan untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain di sekitar lokasi ledakan pada saat itu.

Posting Komentar

0 Komentar