PERAN GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI ISU PENGHAPUSANNYA MATA PELAJARAN SEJARAH

 


Abstrak : Indonesia termasuk negara yang sangat sering sekali di hadapi isu-isu yang mengakibatkan kesalahpahaman. Isu-isu tersebut di dapat dari orang yang tidak bertanggung jawab yang senang menyebar luaskan informasi demi menginginkan bangsa Indonesia menjadi terpecah belah . Seperti isu yang tersebar saat ini yaitu tentang penghapusannnya mata pelajaran sejarah di sekolah. Penghapusan mata pelajaran tersebut membuat masyarakat dan generasi muda Indonesia menjadi shock. Sehingga untuk menghadapi isu-isu seperti itu, generasi muda Indonesia haruslah memiliki peran dalam memberantas isu-isu yang tersebar apalagi jika isu tersebut mengandung sejarah atau perjuangan-perjuangan yang membuat Indonesia merdeka.

Kata kunci : Generasi Muda, Isu, Pelajaran Sejarah.

 A. PENDAHULUAN

Indonesia termasuk negara yang memiliki cerita sejarah yang sangat banyak. Perjuangan-perjuangan mereka dalam menghadapi para penjajah pun di tuang ke dalam pelajaran sejarah guna untuk mengenang perjuangan para pahlawan. Pelajaran sejarah juga memberikan manfaat dalam pembelajaram yaitu untuk mempelajari dan mengerti mengenai sejarah agar kita dapat terhindar dari isu-isu nasional serta tau bagaimana cara menghadapi isu-isu tersebut. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 (2003: 6) dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya. Tujuan nya adalah untuk merubah pola pikir generasi milenial di Indonesia yg melibatkan peran sekolah dalam pengasahan bakat agar generasi Indonesia mampu bersaing dan mampu berpikir jernih dalam menghadapi isu isu nasional.

B. PEMBAHASAN

          Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang panjang. Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lampau. Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. Semua kejadian yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah kejadian atau peristiwa yang berkaitan dengan manusia. Dalam kejadian atau peristiwa tersebut terdapat bagaimana manusia berperilaku (J.Bank). Sejarah sebagai suatu sistem yang mengidentifikasi kejadian dalam bentuk kronologi, yang menjelaskan kronologi dari terjadinya suatu peristiwa. Ia juga menyatakan bahwa sejarah menjadi sesuatu yang terjadi di masa lampau dan dapat dibuktikan dengan adanya catatan-catatan (Aristoteles). Sejarah adalah semua yang kita ketahui mengenai segala sesuatu yang telah dilakukan atau dipikirkan atau diharap atau dirahasiakan oleh manusia (Suhardi Marli, 2011:2).  Sejarah Indonesia pun akhirnya dituangkan kedalam buku pelajaran yang membuat kita ingat kejadian-kejadian penting ketika duduk di bangku SD, SMP, dan SMA (Agustinova, 2018).

          Mata pelajaran Sejarah Indonesia, sebagai mata pelajaran yang harus ditempuh oleh semua siswa di sekolah pendidikan menengah (Kurikulum 2013). Hal ini dikarenkan pentingnya peran mata pelajaran Sejarah Indonesia terhadap generasi muda bangsa. Pembelajaran sejarah adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari masa lalu, sehingga mereka dapat bersikap, bertindak dan bertingkahlaku dengan perspektif kebijaksanaan (Isjoni, 2007:56). Menurut BNSP sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah dasar hingga sekolah menengah, pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik (BSNP, 2006:187). Pendidikan sejarah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa terutama generasi muda yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi generasi muda agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab dalam menghadapi isu isu nasional.

          Tahun 2020 sebuah isu menyebar luas di media sosial yang mana mata pelajaran Sejarah Indonesia akan dihapus. Beredarnya isu tersebut membuat masyarakat tidak setuju dengan dihapusnya mata pelajaran tersebut. Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), organisasi profesi sejarawan, merilis pernyataan sikap untuk meminta agar pemerintah tetap mempertahankan Sejarah sebagai mata pelajaran wajib di sekolah menengah. Bagi MSI, Pelajaran Sejarah merupakan instrumen strategis untuk membentuk identitas dan karakter siswa. Pembentukan ini dilakukan kepada siswa atau generasi muda penerus bangsa agar dapat memahami dan memiliki motivasi sehingga terdorong untuk bertindak kepahlawanan dalam pembangunan serta mewarisi sifat-sifat kepahlawanan generasi sebelumnya.  Nilai-nilai kepahlawanan harus ditanamkan pada generasi muda agar selalu cepat tanggap dan mampu mengatasi tantangan-tantangan pembangunan seperti keterbelakangan, frustasi mental, sifat pesimistis, dan lain-lain (Budiyasa, 2010: 111). Adapun akibat dari penghapusan Mata Pelajaran Sejarah ini adalah:

1. Tidak adanya kepedulian masyarakat terhadap bangsa mereka sendiri.

2. Tidak adanya kepedulian terhadap bentuk-bentuk perjuangan para pahlawan terdahulu.

3. Tidak mengetahui cara mengormati jasa para pahlawan terdahulu.

4. Tidak akan pernah tau sejarah Indonesia.

5. Membuat masyarakat bangsa Indonesia Tidak mencintai negaranya sendiri.

          Hal tersebut lah membuat masyarakat tidak setuju apabila Mata Pelajaran Sejarah Indonesia benar dihapuskan. Disaat isu tentang penghapusan mata pelajaran Sejarah Indonesia sudah menyebar luas, Mendikbud Nadiem Makarim pun mengeluarkan tanggapan terhadap isu tersebut di akun Instagram-nya. Ia membantah bahwa informasi yang beredar tidak benar adanya "Tidak ada sama sekali kebijakan regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional”.

          Dari tanggapan tersebut, Sebagai generasi muda, kita pasti akan merasakan lelah karena berkali-kali dihadapkan oleh isu-isu yang memancing jiwa emosional. Oleh karena itu, sebagai Generasi Muda yang cerdas kita memiliki peran yang besar untuk mengatasi berbagai masalah seperti isu-isu nasional tersebut (Alfiandra et al., 2018). Cara mengatasinya yaitu dengan kemampuan berpikir kritis. Sebelum menelan mentah-mentah informasi yang didapat kita diharuskan untuk berpikir kritis (Berpikir et al., 2012). Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan seseorang mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. Fisher (2009, hal. 7). Dalam konteks pembelajaran, kemampuan berpikir kritis melibatkan keterampilan kognitif dan disposisi yang dapat dilihat sebagai sikap atau kebiasaan pikiran, termasuk terbuka dan adil, keingintahuan, fleksibilitas, kecenderungan untuk mencari alasan, keinginan untuk mendapat informasi yang baik, dan rasa hormat untuk dan kesediaan menerima dari sudut pandang yang beragam (Lai, 2011). Selain itu sebagai generasi muda yang cerdas, kita perlu menyaring informasi tersebut dengan mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber baik di internet ataupun mengumpulkan informasi melalui diskusi. 

C. PENUTUP

          Sejarah adalah bagian terpenting dari negara, untuk itu kita harus mengerti bagaiamana memahami pentingnya sejarah itu sendiri. Isu tentang penghapusan sejarah sangatlah tidak layak dilakukan karena hanya membuat Indonesia terpecah belah akibat adanya isu tersebut. Untuk itu sebagai generasi muda, alangkah baiknyaa kita berfikir kritis serta menyaring informasi terlebih dahulu ketika mendapatkan isu-isu yang sangat tidak pantas atau tidak layak untuk disebarkan. Apalagi isu tersebut tentang sejarah Indonesia yang mana dari sejarah tersebut kita tau perjuangan para pahlawan dalam merebut kekuasaan Kembali dan kita sebagai generasi muda bisa menginjakan kaki dibumi pertiwi ini.

REFERENSI

Agustinova, D. E. (2018). Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Sejarah Pada Sekolah Menengah Atas. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 14(1). https://doi.org/10.21831/istoria.v14i1.19396

Alfiandra, A., Safitri, S., & Dianti, P. (2018). Implementasi model controversial issue dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 62–73. https://doi.org/10.21831/jc.v15i1.17281

Berpikir, K., Siswa, K., & B, M. E. (2012). Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, 16(2).

BIODATA

Nama: Eva Maulani

 TTL: Batam, 22 Maret 2000

 No. Telp: 081371957764

Alamat Email: eva2203.oo@gmail.com

Instansi/Jurusan: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Motto: Work hard, pray hard

Posting Komentar

0 Komentar