Reconquesta berasal dari kata “Re”
yang bermakna kembali, dan “Conquesta” yang berarti penaklukan. Peristiwa sejarah
ketika kaum Nasrani merebut kembali wilayah Andalusia dari kekuasaan kaum muslim.Reconquista
merupakan upaya penaklukan kembali wilayah Spanyol dan Portugal dari tangan
Islam. Sebelumnya wilayah tersebut, semenanjung Iberia, telah dikuasai pasukan
Muslim atau Moor sejak abad ke-8 M. Rangkaian reconquista diawali dengan
pertempuran Covadonga tahun 718 M dan beberapa pertempuran lain. Ada beberapa
wilayah, bahkan menyerahkan dirinya kepada pasukan muslim seperti Raja Asturia
dan lainnya. Wilayah kekuasaan pasukan Muslim meluas hingga ke Spanyol.
Lebih jauh lagi, Reconquista tidak
sekadar diartikan sebagai direbutnya kembali tanah Hispania dari tangan kaum
Muslimin oleh kelompok Kristen. Melainkan juga dimaknai sebagai upaya Barat
untuk menghapus segala bentuk pengaruh Islam di bidang politik, sosial,
keagamaan, dan kultur masyarakat Semenanjung Iberia.
Reconquista tidak hanya sebatas perang
dan penaklukan, tetapi juga repopulasi besar-besaran umat Nasrani di
Semenanjung Iberia. Raja-raja Kristen di Eropa mengambil orang-orang mereka
sendiri untuk ditempatkan di berbagai lokasi di Iberia sepanjang abad ke-9
hingga ke-10.
Tujuan kebijakan itu, di samping
mengubah wajah demografi Andalusia yang sebelumnya telah ‘di-Islam-kan’ oleh
para penguasa Muslim, tentu saja juga untuk membentuk pertahanan sipil
kerajaan-kerajaan Kristen di kawasan tersebut.
Bukan tanpa sebab kekuasaan Islam dapat
dengan mudahnya ditembus oleh pasukan Nasrani. Pada paruh pertama abad ke-11,
wilayah Andalusia terbagi menjadi negara-negara kecil dibawah pemerintahan
raja-raja kecil atau yang disebut Muluk al-Thawaif. Tentu dengan terbaginya wilayah
kekuasaan yang kecil membuat keadaan kaum muslim semakin lemah dan mudah di
taklukandari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Selama era pemerintahan Islam, umat
Kristen dan Yahudi diizinkan untuk tetap mempertahankan agamanya masing-masing.
Namun dengan catatan, mereka mesti membayar pajak (jizyah). Jika mereka tidak
bersedia membayar pajak, maka hukumannya adalah dipenjara.
Sementara, setelah Kerajaan Kristen
berkuasa kembali di Hispania, mereka menuntut pajak yang sangat besar kepada
orang-orang non-Kristiani. Pada 30 Juli 1492, sekitar 200 ribu umat Yahudi
diusir secara paksa dari Spanyol oleh Raja Ferdinand II Aragon.
Tahun berikutnya, Uskup Agung
Hernando de Talavera memaksa penduduk Muslim Granada untuk memeluk agama
Katolik.Jika mereka tidak mau berpindah keyakinan, maka mereka juga akan diusir
dari Spanyol. Selanjutnya, pada 1502, Ratu Isabella I menyatakan bahwa
seluruh umat non-Kristiani yang berada di wilayah Kerajaan Kastilia wajib
mengganti agamanya menjadi Katolik.
“Kebijakan serupa juga diterapkan oleh
Raja Charles V terhadap umat Islam yang bermukim di wilayah Kerajaan Aragon
tahun 1526,” ungkap Ignacio Tofino-Quesada dalam karyanya, Censorship and Book
Production in Spain During the Age of the Incunabula.
Terjadinya Reconquesta membuat kaum muslim
termarjinalkan di tanah Andalus. Kebanyakan dari mereka di paksa untuk memeluk
agama Kristen, jika tidak dilaksanakan proses pengusiran, pembunuhan bahkan hingga
perburuan akan membuntuti kaum muslim. Untuk menghindari perburuan tersebut,
kaum muslim melarikan diri ke berbagai wilayah, terutama wilayah mayoritas penduduk
Islam agar mereka mendapat perlindungan.
0 Komentar